PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
KELAS 4
SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Memviralkan Permainan Tradisional sebagai Wujud Gotong Royong

Dalam rangka memperkuat Profil Pelajar Pancasila, SD Pangudi Luhur Yogyakarta melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk siswa kelas 4 dengan tema “Memviralkan Permainan Tradisional” yang berfokus pada dimensi gotong royong. Kegiatan ini berlangsung selama sembilan hari, dari tanggal 10 Maret 2025 hingga 21 Maret 2025, dengan berbagai aktivitas menarik yang melibatkan seluruh siswa kelas 4.
Hari 1: Awal Perjalanan – Eksplorasi Permainan Tradisional
Kegiatan dimulai dengan tes diagnostik bagi siswa. Setelah itu, mereka mencari informasi mengenai permainan tradisional melalui gambar dan puzzle. Untuk menambah wawasan, siswa juga menonton video yang memperkenalkan berbagai macam permainan tradisional dari berbagai daerah.
Hari 2: Diskusi dan Pemahaman
Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permainan tradisional yang pernah mereka lihat atau mainkan. Mereka juga membaca artikel tentang permainan tradisional, lalu berdiskusi mengenai isi artikel tersebut. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah itu, mereka mempelajari dan mempraktikkan permainan tradisional seperti jamuran, cublak-cublak suweng, dan dhakon.
Hari 3: Mind Map dan Kreasi Montase
Siswa membuat mind map tentang permainan tradisional yang menggunakan alat dan tanpa alat. Kemudian, mereka berkreasi membuat montase dengan tema permainan tradisional menggunakan bahan biji-bijian atau daun kering.
Hari 4: Kreasi dan Praktik Permainan Tradisional
Mereka membuat rangkaian karet gelang untuk permainan lompat tali dan bermain bola bekel. Setelah selesai, mereka mencoba dan mempraktikkan permainan tersebut bersama-sama.
Hari 5: Membuat dan Memainkan Papan Dhakon
Siswa secara mandiri membuat papan dhakon dengan membawa alat dan bahan dari rumah. Setelah selesai, mereka mempraktikkan permainan dhakon menggunakan hasil karya masing-masing.
Hari 6: Membuat Gasing dan Kitiran Jepret
Kreativitas siswa kembali diasah dengan membuat gasing dari tutup botol minuman plastik dan kitiran jepret. Setelah selesai, mereka mencoba bermain bersama dengan mainan yang telah dibuat.
Hari 7: Kreasi Mandiri Mainan Tradisional
Siswa diberikan kesempatan untuk membuat mainan tradisional secara mandiri. Hasilnya sangat beragam dan menarik, mulai dari ketapel, wayang, egrang, bakiak, hingga terompet dari botol plastik bekas.
Hari 8: Memviralkan Permainan Tradisional
Dalam kelompok, siswa membuat video pendek untuk memviralkan permainan tradisional. Video tersebut kemudian diunggah ke media sosial agar lebih banyak orang mengenal dan tertarik untuk memainkan permainan tradisional. Setelah itu, siswa gotong royong mempersiapkan gelar karya P5.
Hari 9: Gelar Karya P5
Sebagai penutup, diadakan gelar karya P5 di mana siswa memamerkan hasil kreasi mainan tradisional mereka. Mainan-mainan ini kemudian dimainkan bersama oleh siswa kelas 1, 2, 3, 5, dan 6. Mereka berkesempatan mencoba permainan egrang, bakiak, gasing, lompat tali, dhakon, kitiran jepret, jamuran, dan cublak-cublak suweng.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa mengenai budaya dan warisan permainan tradisional, tetapi juga menanamkan nilai gotong royong, kreativitas, dan kebersamaan. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, diharapkan permainan tradisional tetap lestari dan semakin dikenal oleh generasi muda.
Oleh : Yohanes Sigit Wibowo, S.Pd.
