Kokurikulerku Kelas 5
“Membuat Eco Print dengan Teknik Steam”
SD Pangudi Luhur Yogyakarta, 6–13 Oktober 2025
Siswa-siswi kelas 5 SD Pangudi Luhur Yogyakarta mengikuti kegiatan kokurikuler bertema “Membuat Eco Print dengan Teknik Steam”. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini menjadi bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang menggabungkan unsur sains, seni, dan kepedulian lingkungan.
Melalui kegiatan eco print, para siswa belajar memanfaatkan bahan alami seperti daun dan bunga untuk menciptakan motif indah di atas kain tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Proses ini melatih mereka untuk teliti, sabar, dan menghargai alam sebagai sumber warna dan inspirasi seni.
Kegiatan ini didampingi oleh Miss Daun, Ibu Diaz, yang memandu setiap tahapan dengan sabar dan penuh semangat. Para siswa tampak ceria dan antusias mengikuti seluruh proses, dari awal hingga akhir.
Tahapan Proses Eco Print
Kegiatan diawali dengan pengenalan teori tentang eco print dan manfaatnya bagi lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung menggunakan kain selendang berukuran 30 cm x 100 cm. Selama satu minggu, siswa melakukan serangkaian tahap penting:
- Scouring dan Mordan
Siswa membersihkan kain dari kotoran dan minyak (scouring), kemudian merendamnya dalam larutan mordan agar pori-pori kain terbuka dan siap menyerap warna alami. - Menjemur Kain
Setelah proses perendaman, kain dijemur hingga benar-benar kering agar hasilnya maksimal. - Mencuci dan Merendam Ulang
Kain yang sudah kering dicuci bersih dan direndam kembali dengan larutan kapur agar lebih siap menerima warna alami dari daun. - Ngecorbar (Menempel Daun dan Mengukus)
Inilah tahap yang paling seru! Siswa menata daun di atas kain sesuai imajinasi mereka, menggulung rapat, lalu mengukusnya menggunakan teknik steam. Dari proses inilah lahir motif-motif alami yang unik, autentik, dan menawan — hasil karya tangan para siswa sendiri.
Dalam praktik ini, para siswa juga mendapat dukungan dari Bapak Ibu Guru dan orang tua komisaris kelas 5 yang turut membantu menyiapkan perlengkapan dan proses teknis. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa ini menjadikan kegiatan eco print semakin hidup, seimbang, dan penuh kebersamaan.
Dari Kain Menjadi Karya Fashion
Puncak kegiatan ditutup dengan fashion show mini di aula sekolah, menampilkan hasil kain eco print dari tiap kelas yang diolah menjadi busana dan kostum menarik. Seluruh siswa kelas 1–6 menyaksikan acara ini dengan antusiasme luar biasa. Aula dipenuhi tepuk tangan dan sorak kagum ketika para peraga cilik kelas 5 melangkah percaya diri di atas panggung, mengenakan karya mereka sendiri.
Suasana keceriaan berpadu dengan rasa bangga. Dari kain yang sederhana, lahir karya penuh makna — simbol kreativitas, kepedulian, dan cinta lingkungan.
Makna dan Inspirasi
Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga menanamkan nilai penting tentang proses, ketekunan, dan kesadaran ekologis. Seperti disampaikan oleh Dr. Maria Sri Wulandari, pakar pendidikan seni dan lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta:
“Proyek seperti eco print menjadi sarana luar biasa bagi anak-anak untuk belajar bahwa seni tidak hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Dari proses alami, mereka belajar menghargai setiap perubahan dan keindahan yang tumbuh dari kesabaran.”
Melalui kegiatan ini, SD Pangudi Luhur Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, di mana siswa belajar dari pengalaman nyata dan bangga terhadap hasil karyanya sendiri.
“Dari daun dan uap air, kami belajar bahwa setiap proses menghasilkan keindahan — jika dijalani dengan sabar dan bersama-sama.”
Oleh: Yohanes Sigit Wibowo
