DINAMIKA RETRET KELAS VI
Rabu hingga Jumat, 5 s.d. 7 Februari 2025, di sebuah kota kecil di kaki Gunung Ungaran, 123 anak kelas VI SD Pangudi Luhur Yogyakarta melakukan olah pribadi dibimbing seorang suster dan dua bruder FIC. Dalam kesejukan udara pegunungan yang segar, dengan suasana alam yang memesona, mereka menepi dan menyepi serta menyadari diri sebagai ciptaan istimewa sang Khalik.
Dalam keheningan doa dan ketekunan olah rasa di RR. Syaloom, mereka bertekun menemukan kembali mutiara yang Tuhan tanam dalam setiap insan. Sekian lama dunia gadget telah menimbun mutiara berharga itu, dan memasung daya cipta serta rasa mereka. Memang tidak semudah membalik telapak tangan karena dunia yang penuh dengan aneka macam kepentingan telah menghanyutkan mereka ke dalam gelombang yang seharusnya tidak mereka hadapi dan temui. Mereka harus berjibaku untuk membuka diri dalam kondisi murni. Mereka harus bergelut dengan suasana nurani yang bertolak belakang dengan kondisi nyata. Namun, melalui sentuhan kata yang penuh rasa, melaui sentuhan jiwa dalam frasa yang penuh makna, membuka diri bersama para Bruder dan Suster. Walau pelan namun pasti terbukalah jiwa pribadi mereka.
Kesadaran pun terbuka akan talenta dan sikap baik sebagai daya kekuatan, yang telah dianugerahkan Allah kepada setiap manusia sebagai sarana meraih cita-cita. Para peserta mulai terbuka dengan aneka permainan seru yang menggugah keberanian, kerja sama, ketekunan, dan kekompakan tim dalam Outbond Learning Activity (OLA). Selanjutnya membuka diri dengan menyusuri pematang diantara tanaman cabai dan sayuran segar di sekitar rumah retret dengan pemandangan Rawa Pening yang berhiaskan Gunung Merapi. Sungguh membuka mata dan rasa akan anugerah Tuhan dalam ciptaan yang mengundang rasa syukur mendalam
Mereka juga diajak untuk merasakan kasih Tuhan dalam keluarga masing-masing. Selanjutnya menemukan serta menyadari kasih sesama yang diberikan melalui dinamika refleksi. Akhirnya, mereka menyadari akan kasih yang telah mereka dapat dari sesama, baik orang tua, teman, dan para guru di sekolah. Rasa syukur dan pujian senantiasa mereka panjatkan sebagai terima kasih atas anugerah pribadi indah penuh potensi. Daya dan upaya telah terbuka untuk berusaha mengembangkan pribadi sebagai ungkapan syukur atas anugerah istimewa kepada Sang Pencipta.#adrianus sugiarta
Yogyakarta, 10 Februari 2025
Pendamping retret


